JAWABAN PERTANYAAN DI ALAM KUBUR

JAWABAN PERTANYAAN DI ALAM KUBUR

January 1, 2024 Uncategorized 0

REMIND EACH OTHER/SALING MENGINGATKAN
◀️◀️◀️◀️▶️▶️▶️▶️
===============================
JAWABAN PERTANYAAN DI ALAM KUBUR

Rasulullah SAW bersabda bahwa ketika seseorang telah dibaringkan di dalam kubur dan para pengantar telah meninggalkannya, maka malaikat Munkar dan Nakir segera mendatanginya.

Keduanya akan memberi pertanyaan di alam kubur yang harus dijawab oleh semua manusia. Pertanyaan tersebut yakni:

Siapa tuhanmu?
Apa agamamu?
Siapa nabimu?
Dalam beberapa riwayat dikatakan ketiga pertanyaan pokok tersebut diikuti dengan tiga pertanyaan berikutnya, sehingga berjumlah enam pertanyaan, yakni:

Man rabbuka? Siapa Tuhanmu?
Ma dinuka? Apa agamamu?
Man nabiyyuka? Siapa Nabimu?
Ma kitabuka? Apa kitabmu?
Aina qiblatuka? Di mana kiblatmu?
Man ikhwanuka? Siapa saudaramu?
Namun, meski keenam pertanyaan tersebut sepertinya mudah untuk dijawab, nyatanya semua bergantung pada amal masing-masing orang semasa hidupnya.

Ternyata, ada kunci agar dapat menjawab pertanyaan di alam kubur dengan baik. Yang pertama tentang siapa tuhanmu, akan dijawab oleh orang yang selalu melaksanakan salat lima waktu karena jawabannya adalah Allah.

Mengapa? Hal ini karena orang tersebut sangat terbiasa mengucapkan kata ‘Allah’. Salat adalah serangkaian kegiatan ibadah tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

Jika dalam sehari semalam saja seseorang melakukan salat fardhu lima waktu, maka dirinya akan menyebut kata ‘Allah’ dalam takbiratul ihram sebanyak lima kali.

Jika takibiratul ihram ditambah dengan takbir-takbir yang lain seperti takbir sebelum ruku’, sebelum sujud, dan sebagainya, maka dalam sehari semalam akan diucapkan sebanyak 68 kali.

Kaitan dengan pertanyaan di alam kubur, untuk seseorang yang semasa hidupnya senantiasa melaksanakan salat, dirinya tidak aka merasa kesulitan saat ditanya siapa tuhanmu.

Terhadap pertanyaan kedua, yakni apa agamamu juga akan mudah di jawab oleh orang yang sering mengerjakan salat. Sebab, hanya Islam agama yang mewajibkan salat untuk seluruh umatnya.

ADVERTISEMENT

Untuk pertanyaan ketiga yakni siapa nabimu, juga akan mudah dijawab oleh orang yang sering salat. Sebab, nama
Untuk pertanyaan ketiga yakni siapa nabimu, juga akan mudah dijawab oleh orang yang sering salat. Sebab, nama Nabi Muhammad SAW sebagai jawaban pertanyaan tersebut sering diucapkan saat salat.

Sebab dalam salat lima waktu, setidaknya seseorang menyebut nama Muhammad sebanyak 10 kali sehari semalam, yakni dalam bacaan tahiyat atau tasyahud akhir, dan dalam bacaan salawat.

Jumlah itu belum termasuk yang dibaca dalam tasyahud awal dan bacaan salawat dalam rakaat kedua dalam salat Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya’ yang jumlahnya 15 sehingga seluruhnya berjumlah 25.

Baca Juga: Perbedaan Kiamat Sugra dan Kiamat Kubra yang Perlu Kita Ketahui dan Imani, Catat!

Pertanyaan keempat yakni apa kitabmu, juga berkaitan erat dengan salat. Karena di dalam salat terdapat rukun yang mengharuskan orang untuk membaca surat pertama dalam Alquran, yakni Surat Al-Fatihah.

Selain surat Al-Fatihah, saat salat juga ada bacaan surat lainnya dalam Alquran yang dibaca sebagai bacaan sunnah. Surat-surat yang hukumnya sunnah ini dibaca setelah surat Al-Fatihah.

Dengan dibacanya surat Alquran dalam salat, maka dalam sehari semalam setidaknya orang membaca surat sebanyak 27 kali.

Untuk pertanyaan kelima yakni di mana kiblatmu, seseorang yang selalu melaksanakan salat tentu dapat menjawab pertanyaan itu dengan jawaban Ka’bah.

Karena saat salat, orang Islam harus mennghadap kiblat. Kebiasan setiap hari menghadap kiblat berupa Ka’bah ini tentu akan memudahkan seseorang menjawab pertanyaan di alam kubur tersebut.

Pertanyaan keenam yang berupa siapa saudara-saudaramu, akan dijawab dengan baik oleh orang yang selalu salat berjamaah di masjid karena jawabannya adalah kaum muslim dan muslimah.

Jawaban dari pertanyaan keenam ini memiliki keterkaitan dengan masjid, karena masjid merupakan tempat berkumpulnya kaum muslimin dan muslimat untuk melaksanakan salat berjamaah.

Seseorang yang membiasakan diri salat berjamaah di masjid, tentu akan ingat saudara-saudara seiman yang berjamaah salat bersamanya walaupun mungkin tidak tahu nama mereka satu per satu.

Oleh karena itu, menurut Fikrah Journal of Islamic Education pendidikan akhlak Islam terletak pada pelaksanaan salat, karena salat mengandung pesan moral atau akhlak.

Karena kunci agar dapat menjawab pertanyaan di alam kubur ada pada salat, diharapkan umat Islam dapat menjalankan kewajiban tersebut dengan baik dan khusuk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *